Anak pertama saya perempuan bernama Adibah. Saya dan suami sama-sama bekerja di luar rumah. Alhamdulillah Allah memberi kami support system yang baik sekali. Orang tua dari kedua belah pihak sama-sama menginginkan mengasuh Adibah. Semua sayang Adibah, sebagai anak saya paham bahwa bagaimana pun kakek dan nenek itu sangat ingin cucunya dekat dengan mereka, tidak ingin hanya dekat di satu sisi saja haahaha. Dari pihak saya Adibah adalah cucu pertama, dari pihak suami Adibah adalah cucu dari anak pertama, tapi bukan cucu pertama. Sehingga dalam waktu seminggu Adibah 2 hari di rumah mertua saya (selama jam kerja) dan 3 hari di rumah tempat kami tinggal bersama kedua orang tua saya. Sabtu dan Ahad adalah jatah Adibah bersama kedua orangtuanya 🙂
Dikarenakan kami menitipkan anak kami kepada orang tua, maka urusan pipis adalah hal utama yang juga harus dipikirkan mengingat urusan pipis ini bisa menghabiskan tenaga Bapak-Ibu di rumah. Kami putuskan Adibah kami beri diapers sekali pakai full day dengan alasan tidak ingin menambah repot orang tua.
Akibatnya, sudah tau kan moms…
Pengeluaran sebulan untuk popok, belum sampahnya, haduuu sedih lihatnya hiks
Pernah juga saya pakaikan popok kain merk pem-pem dan Dialogue, Cuma punya beberapa saja, tapi tidak bertahan lama, ga telaten, krn persediaan dikit jadinya capek juga harus segera cuci-cuci, belum cucian yang lain heheheh, tenaga saya sudah habis di luar rumah. Kembalilah ke diapers
Menjelang 2 tahun saya mencoba searching tentang toilet training, rasanya udah ga sabar lihat si dia bisa pipis di kamar mandi dan cucian tidak lagi menggunung hehe
Saya coba untuk membeli popok celana dari kain. Celana yang didesain bagian bawahnya terdapat kain yang dijahit menjadi satu dengan celananya sehingga ketika si anak ngompol air pipis tidak langsung membasahi lantai sehingga membuatnya terpeleset. Saya coba membeli beberapa.
Masih 2 tahun lebih sedikit moms. Karena Adibah sudah terbiasa dengan pipis di diapers, jadinya baru ganti celana udah pipis lagi dan ga bilang, sudah kami sounding kalau mau pipis bilang ya, dia jawab ya tapi belum jua ia lakukan hahahaha akibatnya saya pun kecapekan lagi karena ini, senangnya sih no sampah diapers sekali pakai, tapi cucian popok + baju jadi banyak juga karena dia ga bilang kalau pipis, atau kalaupun bilang pipisnya sudah keluar. Benar-benar menguras energi dan emosi hihihihi. Suami bilang, Adibah belum bisa, jangan dipaksa. Sedih rasanya moms, harus balik lagi ke diapers karena stok popok yang langsung habis dalam sehari karena kena ompol terus.
Menjelang 3 tahun….bismillah sepertinya ini sudah saatnya, ketika komunikasi Adibah dirasa sdh lebih baik daripada sebelumnya. Saya pun bertekad kali ini harus telaten. Jangan putus asa. Mau sampai kapan Adibah begini terus? Ini sudah hampir usia sekolah, malu kalau sekolah masih pakai diapers, pipis dan pup di kelas? Oh nooooooooooooooo! Kumerasa gagal kalau itu sampai terjadi. Adibah harus bisa!!.
Kami coba untuk membelikannya dudukan toilet yang bisa dipasang di toilet duduk, awalnya mau membelikan yang ada tangganya agar tertarik gitu moms, sudah searching2 di shopee hihihi. Tapi karena harganya juga yang ga sedikit dan kami membayangkan udah beli mahal2 ternyata Adibahnya ga mau juga pipis di toilet bagaimana? Akhirnya kami putuskan beli yang versi murah dulu hehe siapa tau kami bisa memanfaatkan yang seperti ini dulu. kalau ndak salah harganya 80rb an. Macam-macam sih moms untuk yang seperti ini kayaknya ada yang lebih murah, saya cuma beli offline pas pulang kerja mampir toko gitu, yang lebih mahal ada ga? ADA!!! haha
dudukan toilet Adibah
Kesan pertama Adibah lihat dudukan toilet ini…. ya seperti biasa dia excited pada hal2 yang kami bawakan untuknya. Untuk prakteknya? Haha belum tentu!
Baiklah awal2 masih seperti biasa Adibah ga bilang, bilangnya waktu sudah pipis. Lalu dia bertahap bilang, mulai senanglah saya, saya ambilkan dudukan toilet lalu saya dudukkan dia di sana, yang terjadi? Yang terjadi adalah pipis ndak keluar. Dia hanya duduk saja sambil nyengir, saya tunggui ndak juga keluar. Apalagi dengan pup. Lama-lama dia ngeri sama dudukan toilet ini, kayaknya belum merasa nyaman, kalau didudukin malah takut. Alhamdulillah ga beli yang 300an hahaha, tambah sedih mamak, beli mahal malah takut dipake.
Setelah keluar dari kamar mandi dan menggunakan popok celana, barulah pipis itu keluar. Pup begitu juga. Kali ini tantangannya adalah karena ia terbiasa pipis dan pup di diapers, maka ketika ke kamar mandi malah ndak keluar pipis dan pupnya subhanallah… kali ini saya menambah lagi stok popok celana kainnya karena 1 hari sudah menghabiskan stok seperti dulu itu.
Saya bertekad selama di rumah Adibah harus pakai popok celana kain, kalau pergi-pergi atau pas jadwalnya di rumah mertua baru memakai diapers. Saya harus bertahan!!
Lumayan senang no sampah diapers kecuali kalau pas habis pergi-pergi. Kali ini ndak papa lah mencuci popok, yang penting Adibah terbiasa dengan popok celana kain yang akan membuatnya tidak nyaman ketika basah oleh pipis ekekekek (devil) jadi ketika dia tak nyaman dia akan terbiasa meminta ke kamar mandi untuk cebok.
Begitu saja saya teruskan…(saya lupa berapa lamanya, mungkin 1-2 pekan) hingga akhirnya di suatu maghrib….. saya mengajaknya ke kamar mandi untuk pipis, kali ini saya coba untuk biarkan saja dia berdiri di dekat saluran air, tidak saya dudukkan di toilet dan voilaaaaaaaaaaaaaaa pipis pun keluar (walaupun sambil berdiri)
Rasanya happy banget lihatnya moms… akhirnya…….
Akhirnya saya biasakan begitu. Saya sounding terus kalau mau pipis bilang lagi ya tidak lupa memujinya sebagai bentuk apresiasi, dan saya menjanjikan reward kalau Adibah sudah bisa pipis dan pup di toilet, saya sounding sebagai bentuk dukungan agar ia lebih bersemangat. Kebetulan ada barang yang ia ingini gegara lihat punya sepupu wkwkwk mamak manfaatkan!
Tahap selanjutnya, dia sudah bisa bilang sebelum pipis, saya pun membiasakan sebelum bobok malam harus pipis dulu agar tidak mengompol, subuh-subuh harus segera dibangunkan untuk pipis agar tidak mengompol, telat membangunkannya membuat dia mengompol. Senaaaaang sekali waktu dia bangun dipagi hari tanpa mengompol….
Adibah adalah anak yang tidak bisa dipaksa, Dia akan bertahap untuk bisa. Sekalinya dia bisa, dan dia didukung, maka dia akan bertahap menjadi lebih baik. Dia pun senang jika bisa mencapai apa yang diharapkan.
Kurang lebih 1-2 pekan dia masih pipis di saluran air… untuk pup masih belum bisa, masih pup di popok. Alhamdulillah ga papa yang penting dia sudah selangkah lebih baik. Hingga suatu hari dia sudah bisa pipis di atas toilet dengan dudukan toilet yang sudah kami belikan dulu…akhirnya terpakai juga ffiiiuuuh alhamdulillah ga perlu beli yang mahal wkwkwkwk
Daaaaaaaaan…. lama kelamaan Adibah mau duduk di atas toilet untuk pup. Rasanya lega sekali, memang perlu ekstra sabar. 1-2 bulan ini alhamdulillah ada hasilnya. Saya membeli tambahan stok popok celana sekitar akhir Juni 2019. Jadi kami memulai untuk toilet training ini mungkin sekitar awal Juni. Berakhir di akhir bulan Juli ini, Adibah sudah bisa pup di toilet. Yaaaaaaaaaaaay Alhamdulillahirobbil’alamiin.
Setiap malam Adibah tetap tidur dengan perlak, karena terkadang ia tetap mengompol walaupun sebelum bobok sudah pipis terlebih dahulu, apalagi kalau sebelumnya minta susu botol, bocooooor moms…hahaha tetep jadinya nyuci popok dan selimut yang kena ompol.
Terkait popok celana kain yang saya gunakan. Saya memakai 2 merk moms, KLODIZ dan CUDDLE ME.
Untuk Klodiz bentuknya lebih ramping, kain lebih tipis, sehingga daya tampung tidak banyak, 1x pipis sudah basahhh… ini saya gunakan untuk siang hari. Sedangkan Cuddle Me bahannya seperti handuk, lebih tebal dan berat, kalau dicuci keringnya lebih lama, biasanya saya gunakan pada malam hari biar hangat heheh (di sini lagi dingin banget moms cuacanya) jadi biar ga langsung membasahi bajunya saat bobok walaupun bocor jg kl ngompol tp paling tidak dari bahannya yang tebal daya tampungnya menurut saya masih lebih ok. Di bagian pingganggnya ada karet yang yang bisa diatur kekencangannya.
Klodiz
Cuddle Me
Karet yang bisa diatur kekencangannya pada popok Cuddle Me
Belinya di shopee moms. Nama akunnya “umaiyo_clodi” harganya per paketan gitu moms
Untuk Klodiz:
- Paket isi 3 Rp 109.000
- Paket isi 6 Rp 204.000
- Paket isi Rp 12 Rp 384.000
Untuk Cuddle Me Rp 100.000 dapat 3 hihi.
Bisa saja membeli satuan, atau seperti yang saya lakukan di awal adalah membeli paket yang isinya beberapa macam merk. Mereka menyediakan paket isi 3 brand. Sehingga para ibu bisa membandingkan brand apa yang cocok untuk badan si anak. Karena bentuknya beda-beda gt moms. Kebetulan waktu itu Adibah cuma kebagian 2 brand dlm 1 paket. Jd cuma kebagian brand cuddle me dan klodiz, yg satu stoknya lagi kosong. Pembelian selanjutnya yang saya perbanyak yang Klodiz karena Klodiz cepat kering kalau dicuci dibandingkan yang Cuddle Me, jadi kalau siang hari dia pipis2 terus, tenaaang masih ada stok, tp harus segera dicuci yang kena ompol. Alhamdulillah sekarang 1 hari Adibah cuma ganti popok pas mandi saja, itu pun tidak kena ompol (kecuali pas ngompol pagi) jadi cuma ada 2 popok kotor. No popok2 yang menumpuk bau ompol lagi, habis dia mandi bisa langsung dicuci. Alhamdulilah.
Semangat untuk para Ibu yang sedang mentraining putra-putrinya, semoga cerita ini bermanfaat, ada informasi yang bisa diambil untuk dijadikan solusi. Aamiin. Soalnya dulu saya juga cari-cari artikel pengalaman para ibu yang sedang mentraining putra-putrinya. Saya pun bertukar pikiran dengan teman saya yang fulltime mom di rumah, ternyata toilet training juga menjadi tantangan, saya pikir anak yang ada ibunya di rumah akan lebih cepat untuk toilet training. Usia 2 tahun sudah bisa pipis di kamar mandi. Hehe ternyata tidak selalu, tergantung dari karakter dan keadaan masing-masing. Tiwas saya sediiiiiih sekali….Adibah kok belum bisa pipis di kamar mandi, dan waktu itu juga belum mau disapih waaah tambah sedih. Merasa gagal….malu rasanya mengingat itu hehehe.
Sekali lagi semangat ya moms….ketika tahu bahwa proses ini tidak mudah maka sejak awal jadi tahu ini harus dilewati dengan mengumpulkan energi sebanyak-banyaknya plus kulakan sabar hehe. Baiklah saya sudahi dulu tulisan ini sampai jumpa di tulisan berikutnya, tentang menyapih insyaAllah. Assalamu’alaykum moms.